JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Irjen Asep Edi Suheri sebagai Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Karyoto yang kini menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Keputusan ini tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 dan Keputusan Kapolri Nomor Kep/1186/VIII/2025 tertanggal 5 Agustus 2025.
Pria kelahiran 16 November 1972 ini dikenal sebagai perwira reserse ulung. Putra dari purnawirawan TNI AD Letkol Inf Purn Anumerta A Sukmana ini menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994, lalu meniti karier dari Kasubbagbungkol Spripim Polri, Kapolresta Cirebon, Kapolres Sukabumi, hingga Kapolresta Tangerang.
Jejak emas Asep terekam jelas di Bareskrim Polri. Ia pernah menjabat Direktur Tindak Pidana Siber dan memimpin langsung penangkapan YouTuber Muhammad Kece pada 2021, membongkar rekayasa CCTV dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo, serta mengusut kasus penipuan aplikasi Quotex yang menyeret Doni Salmanan.
Pada 2022, Asep dipercaya menjadi Wakil Kepala Bareskrim Polri dan memimpin Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P3GN). Di bawah komandonya, hanya dalam 10 bulan (September 2023–Juli 2024), Satgas berhasil menangkap hampir 38.000 pelaku narkoba dan menyita barang bukti 4,4 ton sabu, 2,6 juta butir ekstasi, serta 2,1 ton ganja. Ia juga memegang komando Operasi Nusantara Cooling System untuk menjaga stabilitas Pemilu 2024.
Tantangan Berat di Jakarta
Pengamat kepolisian Edison Siahaan menilai jabatan Kapolda Metro Jaya adalah posisi “super strategis” yang membutuhkan nyali, integritas, dan jaringan kuat. “Mulai dari preman jalanan hingga intrik politik, semua ada di Jakarta,” ujarnya. Edison mengingatkan, Asep harus memperkuat soliditas internal dan menindak tegas pelanggaran etik anggota, seperti kasus pemerasan di Djakarta Warehouse Project 2024 dan dugaan pemerasan di Polres Jakarta Selatan.
Selain itu, koordinasi erat dengan Pemprov DKI dan kedekatan dengan tokoh masyarakat menjadi kunci menjaga kondusivitas. “Kapolda Metro tidak boleh hanya duduk di kantor. Ia harus turun membaur dengan warga,” tegas Edison.
Mutasi Besar Polri
Pergantian Asep dan Karyoto menjadi bagian dari mutasi besar yang melibatkan 61 personel Polri. Dalam rotasi ini, Komjen Dedi Prasetyo ditunjuk sebagai Wakapolri menggantikan Komjen (Purn) Ahmad Dofiri, Komjen Wahyu Widada menjadi Irwasum, dan Komjen Syahardiantono menjadi Kabareskrim Polri.
Kini, sorotan tertuju pada langkah pertama Irjen Asep Edi Suheri di Jakarta. Dengan rekam jejaknya membongkar kasus besar, publik menanti apakah ia mampu menjinakkan kerasnya dinamika keamanan di ibu kota.***